Doll – Alat Musik Trasdisional Asal Bengkulu
Doll merupakan alat musik tradisional yang berasal dari provinsi Bengkulu.
Doll terbuat dari bonggol pohon kelapa yang dilubangi serta kulit lembu atau kulit kamping yang digunakan sebagai penutup dan selaput yang berfungsi sebagai penghasil bunyi dari alat musik ini.
Bentuk Alat Musik Doll
Alat musik Doll memiliki bentuk seperti beduk dengan ukuran tinggi kurang lebih 75 sampai 100 cm sedangkan diameter dari Doll sendiri yaitu antara 70 sampai dengan 125 cm.
Aalt musik ini sejenis beduk sehingga bentuknya pun hampir sama dan sekilas mirip dengan tempat air yang biasa disebut gentong yakni setengah bulat lonjong.
Salah satu yang menjadi ciri khas dari alat musik Dol yaitu memiliki ornament warna warni.
Cara Memainkan Alat Musik Doll
Doll merupakan jenis alat musik membranfon yang cara menggunakannya memiliki tiga teknik yakni Suwena yang biasa dimainkan pada saat suasana berduka dengan tempo yang lambat.
Suweri yang dimainkan pada saat perjalanan dengan tempo satu persatu dan Tamatam yang dimainkan dengan tempo cepat dan konstan menggambarkan suasana hati yang riang.
Alat musik ini digunakan untuk mengiringi acara acara tertentu seperti upacara adat.
Sejarah
Alat musik Dol pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh mayarakat muslim yang berasal dari India.
Pada saat itu mereka sedang membangun Benteng Malborough dibawa pemerintahan kolonial Inggris.
Mengapa alat musik Dol menjadi alat musik tradisional asal Bengkulu? Karena pada saat itu mereka menikah dengan masyarakat asli Bengkulu dengan keturunan keluarga Tabot.
Itu sebabnya alat musik asal Bengkulu ini tidak boleh dimainkan oleh sembarang orang melainkan hanya orang yang masih memiliki hubungan darah dengan keluarga Tabot.