Lirik Lagu Jembatan Merah – Lagu Wajib Nasional
Informasi lirik, arti, makna dan sejarah lagu Jembatan Merah, salah satu lagu wajib nasional Indonesia yang ditulis oleh Gesang.
Informasi Lagu Jembatan Merah
Pencipta : Gesang
Golongan : Lagu Wajib Nasional
Lirik Lagu Jembatan Merah
berpagar gedung megah
Sepanjang hari yang melintasi
silih berganti
Mengenang susah hati patah
ingat jaman berpisah
Kekasih pergi sehingga kini
belum kembali
Biar jembatan merah
seandainya patah akupun bersumpah
Akan kunanti dia disini
bertemu lagi
Makna Lagu Jembatan Merah
Jembatan Merah merupakan salah satu monumen sejarah di Surabaya, Jawa Timur yang dibiarkan seperti adanya: sebagai jembatan. Jembatan yang menjadi salah satu judul lagu ciptaan Gesang ini, semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya, yang sudah tidak berbekas lagi.
Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Dalam perjanjian itu sebagian daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan penguasaannya kepada VOC.
Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda. Kini, posisinya sebagai pusat perniagaan terus berlangsung. Di sekitar jembatan terdapat indikator-indikator ekonomi, termasuk salah satunya Plaza Jembatan Merah.
Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu menjadi besi. Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, hampir sama persis dengan jembatan lainnya. Pembedanya hanyalah warna merah.