Lirik Lagu Lalan Belek Bengkulu – Arti dan Makna

lirik lalan belek

Informasi lirik, makna, arti dan sejarah lagu Lalan Belek, salah satu lagu daerah yang berasal dari provinsi Bengkulu.

Daerah Bengkulu memiliki lagu daerah yang melegenda yaitu lagu berjudul “Lalan Belek.” Lagu yang tidak diketahui penciptanya atau anonim ini memiliki latar cerita menarik.

Daftar Isi

    Informasi Lagu Lalan Belek

    Judul : Lalan Belek
    Pencipta :
    Daerah : Bengkulu
    Golongan : lagu daerah / lagu wajib daerah

    Lirik Lagu Lalan Belek

    Oi lalan belek… oi lalan belek
    lalan belek
    Oi lalan belek… oi lalan belek
    lalan belek

    Kemak boloak si depeak
    depeak nang au
    Kemak dawen si lipet duwei
    Lipet duwei

    Kunyeu depoloak etun temegeak nang au
    Belek asen ite beduei ite beduei

    Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
    Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek

    Amen ku namen repie epet nang au
    Coa ku melapen eboak kedulo
    Eboak kedulo…

    Amen kunamen idup yo peset nang au
    Coa ku lak tu’un mai dunio
    tu’un mai dunio

    Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
    Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek

    Amen ade seludang pinang nang au
    Jano guno ku upeak igei
    ku upeak igei

    Amen ade bayang betunang nang au
    Jano guno bemedeak igei
    Bemedeak igei

    Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
    Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek

    Bilei iyo temanem tebeu nang au
    Memen sebilei temanem seie
    Temanem seie

    Bilei iyo ite betemu nang au
    Memen sebilei ite becei
    Ite becei

    Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
    Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
    Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek …

    Arti Lagu Lalan Belek

    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah
    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah

    Ambil bambu sebelah sebelah
    Ambil daun dilipat dua lipat dua
    Biar sepuluh orang melarang
    Kembali rasa kita berdua

    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah
    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah

    Kalau kutahu buah pare pahit
    Tidak kumasak buah kedula
    Kalau kutahu hidup ini sengsara
    Tidak kumau turun ke dunia

    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah
    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah

    Kalau ada pelepah pinang
    Apa guna ku upah lagi
    Kalau ada bayangan hendak bertunangan
    Apa guna berkata-kata lagi

    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah
    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah

    Hari ini menanam tebu
    Besok lusa menanam serai
    Hari ini kita bertemu
    Besok lusa kita bercerai

    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah
    Duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah, duhai Lalan kembalilah

    Makna Lagu Lalan Belek

    Lalan belek berarti “Lalan kembalilah.” Lalan merupakan nama seorang bidadari dari kayangan bernama Lalan. Lalan merupakan nama panggilan dari nama sebenarnya Nawang Wulan.

    Baris Lalan belek selalu diulang-ulang dalam lagu. Berdasarkan cerita rakyat tentang bidadari Lalan, kata-kata itu merupakan ratapan yang terus diteriakkan oleh Bujang Mengkurung, seorang pemuda desa, sebagai tanda kesedihan karena ditinggal Lalan kembali ke kayangan.

    Seperti kebanyakan cerita rakyat di berbagai daerah tentang bidadari. Bidadari mempunyai kesenangan bermain air di sungai yang tidak terjamah manusia. Bidadari akan menanggalkan pakaian mereka, dan setelah selesai mandi kembali ke kayangan.

    Lalan tidak bisa kembali ke kayangan karena pakaiannya ada yang mencuri. Sejak saat itu, Lalan menjadi manusia penghuni bumi. Diceritakanlah Lalan menikah dengan Bujang Mengkurung tanpa mengetahui bahwa pemuda itulah yang mencuri pakaian kayangannya.

    Dalam lirik “Lalan Belek” disebutkan bilei iyo ite betemeu nang au, nemen sebilei ite becei ite becei (hari ini kita bertemu, besok lusa kita bercerai.) Perpisahan itu terjadi ketika Lalan menemukan pakaian kayangannya disimpan di langit-langit rumah. Ia kemudian ke kayangan membawa serta anaknya. Sementara Bujang Mengkurung si suami tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa berdendang menyanyikan lagu pelipur lara. Maka kemudian muncullah lagu berjudul “Lalan Belek” ini.

    Lagu “Lalan Belek” sangat kaya pesan moral. Ada banyak pesan kebaikan di dalamnya. Lagu ini salah satunya mengajarkan bahwa berbuat curang dan berbohong dapat menimbulkan malapetaka pada akhirnya. Semua orang di bumi ini agar senatiasa menjunjung tinggi kejujuran.