Ilmu dan Panduan Seni Lukis Lengkap Untuk Anda Yang Ingin Jadi Seniman

Lukisan merupakan salah satu bentuk karya seni yang banyak di kagumi oleh banyak orang.

Sebenarnya apa itu seni lukis jika ditilik dari pengertiannya? Berikut ini akan membahas pengertian seni lukis, jenis seni lukis hingga teknik melukis.

Tidak hanya mengupas mengenai ilmu seni lukis, kita juga akan melihat sama-sama siapa saja tokoh-tokoh berpengaruh dalam seni lukis hingga lukisan termahal sepanjang sejarah.

Apa Itu Seni Lukis ?

Seni dalam segala perwujudan nya merupakan salah satu ekspresi dari proses kebudayaan manusia.

Selain itu, seni juga sekaligus sebagai sebuah pencerminan dari peradaban suatu masyarakat atau bangsa pada kurun waktu tertentu.

Oleh karena itu, memperluas pengetahuan mengenai kesenian merupakan suatu hal yang cukup penting.

Selain untuk mendekatkan diri dengan masalah-masalah seputar seni, memperluas pengetahuan mengenai kesenian juga berguna untuk menghilangkan stigma negatif yang menganggap seni dan seniman sebagai sesuatu yang kurang bermanfaat.

Karena seni, bagaimanapun, merupakan bagian langsung dari kehidupan manusia yang sama pentingnya dengan aspek-aspek kehidupan lain yang ada.

Jika dimasukkan ke dalam klasifikasi besar, seni bisa dibagi menjadi lima cabang, salah satunya adalah seni rupa.

Seni rupa merupakan cabang seni dimana kesenian ini membentuk sebuah karya seni dengan media yang bisa ditangkap oleh indera penglihatan dan bisa dirasakan oleh indera peraba.

Kesan tersebut dapat dibuat melalui penciptaan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seperti yang dilakukan di dalam seni lukis.

Pengertian Seni Lukis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kita akan membahas seputar seni lukis.

Lalu, apa itu seni lukis?

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa dengan dasar pengertian yang kurang lebih sama. Seni lukis sendiri merupakan pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.

Seni lukis adalah

Melukis merupakan kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu.

Karya lukis pada dasarnya termasuk golongan seni murni. Namun terkadang di aplikasikan pada objek seni kriya.

Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti:

  • Kanvas
  • Kertas
  • Papan
  • Tembok dan lain sebagainya.

Begitulah pengertian seni lukis secara umum.

Berikut ini ada beberapa pengertian seni lukis menurut para ahli yaitu diantar nya:

Seni lukis merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Meskipun terkesan sederhana, tapi deskripsi tersebut memiliki kebenaran jamak yang diamini oleh banyak orang.

Menurut Aristoletes,

Sebab, dalam sejarahnya, seni lukis memang dijadikan media yang membuat manusia senang saat melihatnya.

Meskipun lukisan yang dihasilkannya adalah gambaran kesedihan, tapi gambaran tersebut akan membuat orang-orang merasa terwakili oleh hadirnya lukisan tersebut.

Seni lukis merupakan pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia.

Brade

Jadi, bukan hanya sekadar memuat bahagia, tetapi juga mengikutsertakan pemanfaatan budi dan akal di dalam prosesnya.

Pengertian mengenai seni lukis yang cukup berbeda lainnya diungkapkan oleh Friedrich Hegel.

Seni lukis adalah identitas yang sempurna dan nyata.

Hegel

Di dalam pengertiannya, Hegel melihat bahwa manusia dapat menunjukkan kemampuan untuk memahami keindahan alam atau apapun yang dilihatnya sebagai sebuah kesaksian sempurna terhadap fakta bahwa manusia dapat mengintuisi keindahan.

Baca juga: Daftar kampus seni di Indonesia.

Jenis jenis Aliran Seni Lukis

Banyak sekali seniman yang mendunia dengan karya lukis nya. Tanpa disadari, setiap karya dari seniman-seniman tersebut memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda.

Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing, di antaranya:

Klasisme

seni lukis Klasisme

Aliran yang lahir pada zaman Renaisance abad ke-14 ini merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi.

Romantisme

seni lukis Romantisme

Aliran romantisme ini merupakan jenis aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa.

Realisme

seni lukis Realisme

Jenis aliran ini cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif.

Aliran realisme merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan.

Naturalisme

seni lukis Naturalisme

Sesuai dengan namanya, jenis aliran ini sangat memperhatikan dan menonjolkan keadaan alam.

Aliran naturalisme ini mencoba memvisualisasikan keadaan alam ke atas sebuah kanvas.

Ekspresionisme

seni lukis Ekspresionisme

Jenis aliran ekspresionisme ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang dituangkan di atas sebuah kanvas.

Seni ini dilahirkan dari sebuah emosi atau menyatakan sensasi dari dalam, yang dituangkan dalam warna dan bentuknya.

Kubisme

seni lukis Kubisme

Aliran jenis ini mencoba untuk mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagainya.

Kubisme cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain.

Surealisme

seni lukis Surealisme

Surealisme merupakan jenis aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi.

Dengan keyakinan akan kebebasan dari aturan, hasil dari lukisan aliran ini cenderung menumpahkan ide-ide yang lebih imajinatif.

Abstrak

seni lukis Abstrak

Jenis aliran abstrak ini memiliki bentuk penyampaian yang tidak secara langsung.

Sebagai salah satu aliran seni lukis kontemporer, jenis ini tidak menggambarkan objek dalam bentuk asli.

Namun, cenderung menggunakan warna dan bentuk yang nonrepresentasional. Aliran ini juga menampilkan unsur-unsur seni lukis yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada disekitar.

Dadaisme

seni lukis Dadaisme

Dadaisme merupakan jenis aliran yang menyajikan karya artistik yang mengesankan, seringnya karya lukis ini menampilkan dari bentuk yang seram, magis, mengerikan, kekanak-kanakan atau naive.

Dengan di dominasi oleh warna hitam, merah, dan hijau dengan pewarnaan primer, tajam serta kontras tanpa ada ilusi.

Fauvisme

seni lukis Fauvisme

Fauvisme merupakan jenis aliran seni lukis yang memberikan kebebasan berekspresi, menggunakan warna-warna yang liar dan kontras tidak disesuaikan dengan warna aslinya, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.

Gotik

seni lukis Gotik

Gotik merupakan jenis aliran seni lukis yang biasanya objek nya tokoh suci, kesatria, raja, dan ratu, bangunan ibadah, kastil atau objek lain, dengan menggunakan garis tebal serta menegaskan sesuatu lukisan dengan berdasarkan warna.

Pointilisme

seni lukis Pointilisme

Pointilisme merupakan jenis aliran seni lukis yang memberikan gambaran suatu objek dengan menggunakan titik-titik, baik besar-kecil, tebal-tipis, berwarna ataupun hitam putih.

Futurisme

seni lukis Futurisme

Futurisme merupakan aliran seni lukis yang menekankan kepada keindahan gerak dan memperlihatkan objek lukisan seperti bergerak.

Biasanya menggambarkan tentang kedisiplinan, kedinamisan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu, serta menunjukan beberapa sisi pada objek.

Konstruktivisme

seni lukis Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah jenis aliran yang ada di dalam seni lukis yang menggambarkan sebuah kontruksi bangungan dan menekankan dengan fokus di sebuah arsitektur bangunan.

Objek bisa berupa bangunan kuno, klasik, modern atau bangunan apapun.

Teknik Melukis

Dari berbagai macam jenis aliran seni lukis yang telah dijelaskan sebelumnya, perlu diketahui bahwa ada berbagai macam teknik yang digunakan untuk menghasilkan jenis-jenis lukisan tersebut.

Seseorang tidak perlu menguasai keseluruhan teknik melukis yang ada, karena setiap orang pasti akan memilih teknik yang sesuai untuk dirinya masing-masing.

Secara umum, teknik melukis dibagi menjadi lima, yaitu:

Melukis dengan teknik aquarel

Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dengan sapuan warna yang tipis. Sehingga, lukisan yang dihasilkan nantinya akan bernuansa transparan.

Melukis dengan teknik plakat

Berbeda dengan teknik aquarel yang menimbulkan kesan transparan, teknik plakat merupakan teknik melukis dengan menggunakan cat air, cat akrilik, maupun cat minyak dengan sapuan yang tebal dan komposisi cat yang kental.

Sehingga, dapat memberikan kesan yang colorfull pada karya yang dihasilkan nya.

Melukis dengan teknik pointilis

Teknik yang satu ini membutuhkan kesabaran yang lebih daripada teknik lukis lainnya.

Sebab, pengerjaannya dengan menggunakan titik-titik untuk menghasilkan lukisan yang menawan.

Para pelukis seringkali menggunakan gradasi warna untuk mengatur gelap dan terang lukisan nya.

Melukis dengan teknik tempera

Teknik lukis tempera merupakan teknik melukis dengan cara mencampurkan kuning telur ke dalam cat sebagai bahan perekat.

Lukisan yang dihasilkannya pun sebagian menggunakan kayu sebagai kanvas nya dan ada juga yang langsung melukiskan nya ke tembok.

Teknik ini menunjukkan masa kejayaannya di Eropa pada tahun 1200 hingga 1500-an.

Melukis dengan teknik spray

Teknik spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis.

Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah untuk menghasilkan lukisan yang lebih halus dan tampak lebih visual.

Teknik spray ini seringkali digunakan untuk melukis mural-mural di dinding.

Selain menggunakan cat air atau cat akrilik, cat minyak juga merupakan salah satu yang sering digunakan oleh para pelukis.

Seni lukis menggunakan cat minyak adalah proses menggunakan pigmen yang terikat dengan media minyak pengering.

Minyak pengering yang biasa digunakan adalah minyak biji rami, minyak kenari dan minyak poppyseed.

Seorang seniman mungkin saja menggunakan jenis minyak yang berbeda-beda di dalam proses melukis nya, tergantung dengan bagaimana efek yang ingin dihasilkannya.

Teknik melukis dengan cat minyak

Secara umum, teknik melukis dengan cat minyak dibagi menjadi tiga, yaitu:

Melukis dengan teknik basah

Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan menggunakan linseed oil atau minyak cat.

Setelah cat berhasil diencerkan ke kekentalan tertentu, barulah cat akan dipoleskan di atas permukaan kanvas.

Kuas yang biasa digunakan dalam teknik ini adalah kuas dengan bulu panjang.

Melukis dengan teknik kering

Berkebalikan dengan teknik basah, melukis menggunakan teknik kering berarti tanpa menggunakan linseed oil atau minyak cat.

Kuas yang digunakan untuk teknik ini haruslah dalam keadaan kering serta tidak berminyak.

Dan, disarankan pula untuk menggunakan cat yang baru dikeluarkan dari dalam tube.

Teknik ini cocok digunakan untuk melukis dengan kesan volume serta keruangan, seperti naturalisme, realisme, dan surealisme.

Melukis dengan teknik campuran

Seperti namanya, teknik ini merupakan kombinasi dari kedua teknik yang telah dibahas sebelumnya untuk saling menutupi kekurangan dari masing-masing nya.

Teknik campuran ini diawali dengan menggunakan teknik kering terlebih dahulu untuk kemudian disusul dengan penggunaan teknik basah dengan cara memblok warna sambil menambahkan intensitas minyak cat secara perlahan hingga sampai tahap akhir lukisan.

Seni lukis membantu manusia untuk mengabadikan dan mengekspresikan banyak hal dengan cara yang indah.

Dan, mencintai seni tentunya akan membawa keseimbangan untuk hidup agar tidak begitu-begitu saja.

Pelukis Terkenal di Indonesia Beserta Alirannya

Pada dasarnya, setiap pelukis memiliki karakteristik dan keistimewaannya masing-masing. Dari karakter dan keistimewaan itulah yang membuat mereka berbeda.

Negara kita juga memiliki pelukis Indonesia dan alirannya yang begitu kuat.

Dan pastinya, pelukis Indonesia beserta lukisannya ini juga mampu bersaing dengan apik di kancah internasional.

Siapa sajakah mereka? Berikut beberapa biografi pelukis terkenal di Indonesia:

Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

Abdullah Suriosubroto lahir di ibukota Jawa Tengah, Semarang, pada tahun 1878. Beliau merupakan anak angkat dari Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang tokoh Gerakan Nasional Indonesia.

Walaupun dikenal sebagai pelukis Indonesia pertama pada abad 20, pada mulanya Abdullah mengikuti jejak ayah angkatnya untuk masuk ke sekolah kedokteran yang berada di Jakarta.

Setelah lulus dari sana, beliau meneruskan kuliahnya di Belanda.

Namun setelah menetap di Belanda, entah mengapa Abdullah tiba-tiba berubah haluan ke seni lukis dan masuk ke sekolah seni rupa.

Meskipun tampak begitu “berani”, tapi keputusan yang diambilnya tersebut ternyata tidaklah sia-sia.

Berkat karya yang dihasilkan oleh Abdullah Suriosubroto ini, beliau dimasukkan ke dalam aliran yang dijuluki “Mooi Indie” atau Hindia Indah.

Abdullah Suriosubroto seringkali diperbincangkan melalui karya-karya lukis cat minyaknya sebagai hasil memandang alam dari jarak jauh yang bersifat romantik.

Salah satu pelukis terkenal Indonesia ini lebih banyak menghabiskan waktunya di Bandung. Hal ini dimaksudkan agar beliau lebih dekat dengan pemandangan alam.

Sebelum pada akhirnya beliau pindah ke Yogyakarta dan meninggal pada tahun 1941.

Affandi Koesoema (1907-1990)

Affandi Koesoema (1907-1990)

Di antara banyaknya maestro dan legenda lukis yang namanya melejit di Indonesia, mungkin Affandi merupakan pelukis yang menggunakan teknik lukis paling aneh. Karena, beliau melukis tidak menggunakan kuas.

Proses awal yang dilakukan oleh seorang Affandi untuk menciptakan mahakaryanya adalah menumpahkan car-cat berwarna ke atas kanvas yang ketika dilihat mungkin akan terkesan berantakan.

Namun tunggu dulu, setelah itu beliau akan menyikat warna-warni cat tersebut dengan jadinya hingga tahap akhirnya yang tampak begitu menawan.

Lahir di Cirebon pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990 ini menetapkan Affandi Koesoema sebagai salah satu seniman yang berumur panjang.

Selain itu, nama Affandi pun seringkali digadang-gadangkan sebagai pelukis Indonesia yang namanya paling terkenal di dunia.

Tentu saja, berkat aliran ekspresionisme dan romantismenya yang begitu khas.

Pada tahun 1950-an, beliau banyak mengadakan pameran tunggal di Amera Serikat, Inggris, India, dan Eropa.

Walaupun namanya kian melambung di dalam dan luar negeri, tapi Affandi juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan juga rendah hati.

Semasa hidupnya, beliau telah menghasilkan karya lebih dari 2000 yang membuatnya dinilai sebagai seorang seniman yang jenius.

Agus Djaja (1913-1994)

Agus Djaja (1913-1994)

Pelukis terkenal di Indonesia yang satu ini lahir dari keluarga bangsawan Banten pada tanggal 1 April 1913 dengan nama aslinya Raden Agus Djaja Suminta.

Dengan latar belakang tersebut, maka tak heran jika beliau bisa mendapatkan pendidikan yang baik.

Setelah menamatkan studinya di Indonesia, Agus Djaja melanjutkan belajar di Akademi Rijks (Academy of Fine Art) Amsterdam, Belanda.

Selama berada di Eropa tersebut, beliau sempat berkenalan dengan beberapa seniman besar yang ada di dunia.

Sebut saja Pablo Picasso, Salvador Dali, dan juga Ossip Zadkine yang merupakan seorang pematung terkenal asal Polandia.

Ketika kembali ke Indonesia, Agus Djaja mendirikan Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) seklaigus memimpinnya pada tahun 1938-1942.

Persagi sendiri merupakan organisasi pertama seniman seni rupa yang ada di Indonesia.

Oleh karena itulah, nama Agus Djaja dinyatakan sebagai salah seorang cikal bakal seni lukis yang ada di Indonesia.

Dan setelahnya, beliau direkomendasikan oleh Bung Karno untuk menjadi Ketua Pusat Kebudayaan Bagian Seni Rupa pada tahun 1941-1945.

Selain menjadi pelukis, pada zaman revolusi kemerdekaan Agus Djaja pun aktif sebagai Kolonel Intel dan F.P. (persiapan lapangan).

Atas hal ini, beliau absen untuk tidak mengadakan pameran tunggal hampir selama 40 tahun karena peran dan kondisi bangsa pada saat itu.

Setelah masa revolusi usai, beliau kembali mengadakan pameran tunggal pada bulan April tahun 1976 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Ada lebih dari 70 lukisan yang dipajangnya di sana.

Untuk lukisannya, beliau memiliki ciri khas dengan warna biru dan merah yang terkesan memberikan nuansa magis di dalamnya.

Beliau juga seringkali menuangkan objek wayang dalam setiap karya beraliran realisme yang dibuatnya.

Setelah cukup lama berkiprah di ibukota, akhirnya Agus Djaja memutuskan untuk pindah ke Bali. Di dana, beliau mendirikan sebuah galeri impiannya di tepi pantai Kuta.

Barli Sasmitawinata (1921-2007)

Barli Sasmitawinata merupakan seorang maestro seni lukis beraliran realis yang menjadi salah satu kebanggan Indonesia.

Beliau lahir di Bandung pada tanggal 18 Maret 1921 dan meninggal di Bandung pada tanggal 8 Februari 2007.

Barli mulai menggeluti dunia seni lukis di tahun 1935 pada saat sang kakak ipar memintanya untuk belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis asal Belgia yang sempat tinggal di Bandung.

Namun karena merasa belum puas dengan ilmu yang didapatkannya dari Jos Pluimentz, beliau kemudian belajar pada Luigi Noboli yang merupakan seorang pelukis asal Italia.

Di studio milik Luigi inilah Barli mulai berkenalan dengan Affandi.

Perkenalan dengan Affandi tersebut ternyata tidaklah menjadi angin lalu semata.

Sebab setelahnya, bersama dengan Affandi, Hendra Gunawan, Soedarsono dan Wahdi Sumanta, mereka mendirikan “Kelompok Lima Bandung”.

Kelompok ini menjadikan hubungan mereka seperti layaknya saudara. Jika ada acara melukis, mereka pasti akan ditemukan bersama.

Hal yang mengagumkan dari seorang Barli Sasmitawinata adalah meskipun beliau sudah banyak belajar dan memiliki nama besar, tapi beliau tetap haus akan ilmu.

Sehingga pada tahun 1950, beliau kembali melanjutkan pendidikan di Academie de la Grande Chaumiere Paris, Perancis.

Disusul setelahnya beliau melakukan studi di Rijksakademie van Beeldende Kunsten Amsterdam, Belanda pada tahun 1956.

Sebagai seorang pelukis terkenal Indonesia yang mementingkan pendidikan seni, Barli mendirikan Rangga Gempol di Dago, Bandung sepulangnya dari Belanda pada tahun 1958.

Demi memberikan apresiasi terhadap sepak terjangnya yang panjang dalam hal seni lukis, pemerintah melalui presiden memberikan penghargaan Satyalancana kepada Barli Sasmitawinata pada tahun 2000.

Basuki Abdullah (1915-1993)

Basuki Abdullah (1915-1993)

Pelukis yang lahir di Surakarta pada 25 Januari 1915 dan meninggal pada 5 November 1993 ini merupakan pelukis potret yang terkenal di dunia.

Sebagai salah satu pelukis terkenal Indonesia yang beraliran realisme dan naturlisme, Basuki Abdullah pernah diangkat menjadi pelukis Istana Kerajaan Thailand pada tahun 1960-an dan pelukis resmi Istana Merdeka pada tahun 1974.

Dengan memiliki obsesi untuk mengejar kemiripan wajah dengan bentuk aslinya ini membuat Basuki Abdullah disukai orang-orang kalangan atas.

Banyak sekali negarawan beserta istrinya yang berlomba untuk minta dilukis oleh Basuki Abdullah, seperti Bung Karno, Pangeran Philip dari Inggris, Pageran Bernard dari Belanda, Sultan Brunei, dampai kaum jetset seperti Nyonya Ratna Sari Dewi.

Bakat melukis yang ada di dalam diri Basuki Abdullah merupakan warisan dari jiwa seni yang ada pada ayahnya, Abdullah Suriosubroto yang juga merupakan seorang pelukis.

Basuki Abdullah memulai pendidikannya di HIS Katolik dan Mulo Katolik Solo, Jawa Tengah. Kemudian, beliau mendapatkan beasiswa pada tahun 1933 untuk belajar di Academie Voor Beeldende Kunsten Den Haag, Belanda.

Beliau juga merupakan salah satu pelukis Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa.

Sebab, pada 6 September 1948 sewaktu penobatan Ratu Yuliana di Belanda, Basuki Abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis internasional lainnya dalam sebuah sayembara yang diadakan di Amsterdam.

Selain di Indonesia, beliau juga seringkali mengadakan pameran di luar negeri seperti Thailand, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, dan negara-negara lainnya.

Tidak kurang dari 22 negara di dunia mengoleksi karyanya.

Delsy Syamsumar (1935-2001)

Multitalenta, mungkin kata itulah yang cukup pantas untuk menggambarkan seorang pelukis terkenal Indonesia bernama Delsy Syamsumar ini.

Seniman yang dielu-elukan sebagai yang terbaik se-Asean ini tidak hanya memiliki bakat melukis, tapi juga dikenal sebagai komikus, illustrator, desainer, dan sebagainya.

Hal tersebut terbukti ketika beliau berhasil memenangkan penghargaan sebagai Art Director terbaik di Asia lewat film yang berjudul “Holiday in Bali” dengan sutradara H. Usman Ismail dalam sebuah Festival Film di Tokyo pada tahun 1962.

Dalam dunia seni lukis, beliau bukanlah orang yang sembarangan. Kerja keras, kedisiplinan, dan ketekunannya menghasilkan karya bernilai tinggi yang bisa membuat banyak orang terpukau.

Bahkan hal tersebut mampu menjadikannya sebagai satu-satunya pelukis Indonesia yang diberi predikat Litteratures Contemporaines L’ Azie du Sud Est dan II’exellent dessinateur oleh Lembaga Seni dan Sejarah Perancis melalui buku literatur seni dunia yang fenomenal, France Art Journal 1974.

Delsy Syamsumar lahir di Medan pada tanggal 7 Mei 1935. Bakat seni yang beraliran neo-klasik ini sudah mulai tampak saat beliau masih berusia lima tahun.

Beruntung, beliau bertemu dengan Wakidi, seorang pelukis ulung pada era Orde Lama.

Dari pertemuan itulah Delsy Syamsumar memperdalam ilmu lukis sekaligus terus mengasah bakat yang dimilikinya.

Pernah suatu ketika dalam suatu pameran, buah karyanya dicatat sebagai lukisan termahal bersamaan dengan pelukis kondang lainnya, seperti Affandi dan Basuki Abdullah.

Hal tersebut mengukuhkan Delsy Syamsumar tidak hanya sebagai pelukis terkenal Indonesia, tapi juga sebagai salah satu legenda yang ada.

Delsy Syamsumar meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 2001 di Jakarta.

Hendra Gunawan (1918-1983)

Hendra Gunawan lahir pada tanggal 11 Juni 1918 di Bandung dan meninggal pada tanggal 17 Juli 1983 di Bali.

Anak dari Raden Pawiranegara dan Raden Odah Tejaningsih ini menampakkan bakat melukisnya sejak masih sekolah dasar.

Namun, kesukaannya terhadap seni lukis ini diawali dari perkenalannya dengan Wahdi Sumanta dan Abdullah Suriosubroto.

Kemudian bertemu dengan Affandi, Sudarso, dan Barli. Dari Wahdi, beliau diperkenalkan dengan banyak ilmu tentang melukis.

Saat pertemuan dengan Affandi, niatnya menjadi pelukis semakin besar. Beliau mulai lebih memberanikan diri untuk melukis dan berkarya.

Pertemuan dengan Affandi membuat sebuah fase besar bagi hidupnya. Baginya, sosok Affandi sangat inspiratif dan motivator.

Cintanya terhadap seni tidak hanya ia tumpahkan pada sebuah kuas, namun ia membentuk Sanggar Pusaka Sunda di tahun 1940.

Perjalanan lukisan karya Hendra Gunawan pada awalnya beraliran realisme yang melukiskan tema-tema perjuangan sebelum kemerdekaan.

Namun setelah kemerdekaan, karya-karyanya bermetamorfosa menjadi beraliran ekspresionisme dengan tema-tema kehidupan masyarakat pedesaan.

Pelukis Terkenal di Dunia Beserta Alirannya

Pelukis adalah seseorang yang menciptakan karya seni lukis dua dimensi berupa lukisan. Tidak hanya di Indonesia, tapi di luar sana juga ada banyak sekali nama-nama pelukis terkenal di dunia.

Karya-karya mereka mampu menginspirasi banyak orang dan memunculkan kekaguman yang dalam.

Berikut ini akan membahas siapa saja pelukis terkenal di dunia beserta alirannya:

Pablo Picasso (1881-1973)

Pablo Picasso (1881-1973)

Pelukis dunia bernama lengkap Pablo Ruiz Picasso ini lahir pada tanggal 25 Oktober 1881 dan meninggal di usia 91 tahun pada 8 April 1973.

Picasso merupakan penulis asal Spanyol yang beraliran kubisme dan dikenal sebagai pelukis revolusioner di abad ke-20.

Selain pelukis, Pablo Picasso juga merupakan seorang jenius seni yang cakap membuat patung, grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata panggung.

Hasil karya lukisnya telah diakui oleh dunia sebagai hasil karya yang tidak ada duanya. Tiap goresan kuasnya selalu dapat membuat kagum banyak orang. Hasil karyanya tersebut juga memiliki nilai yang sangat tinggi.

Picasso memiliki sifat yang selalu ingin belajar. Perbedaan kota atau negara bukan suatu halangan untuknya memperoleh beragam ilmu.

Di usia 14 tahun, beliau lulus ujian masuk School of Fine Arts di Barcelona dan dua tahun kemudian pindah ke Madrid untuk belajar di Royal Academy.

Tak lama kemudian dia kembali lagi ke Barcelona dan bergabung di Els Quatre Gats, tempat para penyair, artis, dan kritikus untuk tukar menukar ide yang didapat dari luar Spanyol.

Pada usia 23 tahun, Picasso pindah ke Paris, kota pusat seni dunia pada masa itu.

Ada 3 hasil karya dari Picasso yang terkenal di dunia antara lain adalah Les Demoiselles d’Avignon, Guernica, dan The Weeping woman.

Leonardo da Vinci (1452-1519)

Tentunya Anda mengenal lukisan Mona Lisa, bukan? Lukisan Mona Lisa tersebut dibuat oleh seorang pelukis terkenal asal Italia bernama lengkap Leonardo di Ser Pierro da Vinci.

Anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina ini lahir di Vinci pada tanggal 15 April 1452 dan meninggal di Clos Lucé pada tanggal 2 Mei 1519 pada umur 67 tahun.

Tidak hanya dikenal sebagai pelukis beraliran naturalisme, Da Vinci juga merupakan seorang pematung, arsitek, insinyur, ahli matematika, dan juga ilmuwan.

Banyaknya hal yang bisa dilakukan olehnya hingga membuat ia dijuluki sebagai “Universal Genius”.

Pada tahun 1481, Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun.

Selama sepanjang hidupnya sebagai pelukis, Da Vinci telah dikenal melalui karya-karyanya yang indah.

Di dunia ini, ada 4 hasil karyanya yang sangat dikenal seperti Mona Lisa, lukisan lainnya antara lain The Last Supper, The vitruvian Man, dan Lady with An Ermine.

Masaccio (1401-1428)

Masaccio (1401-1428)

Tommaso Masaccio, begitulah nama lengkap dari pelukis terkenal asal Italia ini.

Namanya mungkin tidak seterkenal pelukis lainnya, tapi Masaccio adalah salah satu pelukis yang menggunakan hukum perspektif ilmiah di setiap karya seni yang ia buat.

Beliau juga meninggalkan gaya gothic dan mengembangkan segi ornamentasi dari seniman seperti Gentile da Fabriano ke dalam sebuah gaya yang lebih alamiah yang menggunakan perspektif untuk mencapai gambaran yang lebih realistis.

Pelukis yang lahir di Ser Giovanni di Mone pada tanggal 21 Desember 1401 ini merupakan pelukis besar pertama dalam periode Quattrocento pada zaman Renaissance.

Lukisan-lukisan dindingnya adalah monumen pertama dari aliran humanisme dan memperkenalkan segi keliatan/kekenyalan seperti plastik yang belum pernah terlihat dalam lukisan figur manusia.

Masaccio meninggal di usia yang sangat muda, yakni 26 tahun ketika tengah mengerjakan Brancacci Chapel Frescoes of The Life os St Peter.

Namun meskipun Masaccio meninggal di usia yang masih muda, ada 3 lukisannya yang terkenal di dunia yaitu brancacci Chapel, Pisa Altarpiece, dan Holy Trinity.

Vincent Van Gogh (1853-1890)

Vincent Van Gogh (1853-1890)

Pelukis yang bernama lengkap Vincent Willem van Gogh ini adalah seorang pelukis pasca-impresionis Belanda yang menjadi salah satu figure terkenal dan berpengaruh dalam sejarah seni rupa Barat.

Rasanya, tidak ada seorang pun di dunia yang tidak mengenal namanya. Di dunia seni, Van Gogh dikenal sebagai pelukis terkenal yang beraliran impresionis.

Karya seni buatannya dikenal sebagai salah satu inspirasi para pelukis di abad ke-20.

Lahir dalam sebuah keluarga kelas menengah ke atas, Van Gogh dibesarkan menjadi seorang anak yang serius, pendiam dan telaten.

Pada masa muda, beliau bekerja sebagai dealer seni, sering melakukan perjalanan, tapi menjadi tertekan setelah beliau pindah ke London.

Karya-karya awalnya, kebanyakan cuplikan kehidupan dan penggambaran dari para buruh tani. Berisi beberapa tanda warna vivid yang mengkhaskan karya berikutnya.

Pada 1886, beliau pindah ke Paris. Di sanalah beliau bertemu para anggota avant-garde, yang meliputi Émile Bernard dan Paul Gauguin, yang bereaksi melawan sensibilitas impresionis.

Sepanjang satu dekade, beliau membuat sekitar 2,100 karya seni yang meliputi sekitar 860 lukisan minyak. Sebagian besar berasal dari dua tahun terakhir masa hidupnya di Perancis, tempat di mana beliau wafat.

Karya-karya tersebut meliputi landscape, cuplikan kehidupan, potret, dan potret diri yang dikarakteristikkan dengan warna yang tebal dan dramatis. Karya kuas implusif dan ekspresif yang berkontribusi pada pendirian seni rupa modern.

Bunuh dirinya 37 tahun berikutnya adalah akibat sakit mental dan kemiskinan.

Sebagai pelukis beraliran impresionis, terdapat 3 karya seni Van Gogh yang sangat dikenal di dunia. Tiga lukisan itu adalah Sunflowers, The Starry Night, dan Cafe Terrace at Night.

Giotto di Bondone (1267-1337)

Giotto di Bondone (1267-1337)

Banyak yang menganggap bahwa Giotto di Bondone ini adalah pelukis pertama, seperti Adam yang menjadi manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan.

Hal tersebut diungkapkan karena Giotto terus melanjutkan aliran melukis yang disebut dengan byzantine dan juga beberapa aliran lukis lainnya yang terkenal sangat tua.

Beliau dikenal sebagai seorang pelukis zaman pertengahan yang dapat membuat figur yang dilukiskannya tampak pejal.

Giotto di Bondone dilahirkan sekitar tahun 1267 di Italia dan diperkirakan tepatnya di sekitar Firenze. Selain seorang pelukis asal Italia, beliau juga dikenal sebagai seorang arsitek.

Semasa hidupnya, Giotto tinggal di Firenze dengan keluarganya dan sering membuka fresco yang berisi dengan adegan religious.

Ia meninggal pada tahun 1337 pada usia 70 tahun. Ada dua hasil karyanya yang sangat terkenal di dunia yakni Scrovegni Chapel Frescoes dan juga Campanile.

Rembrandt (1606-1669)

Rembrandt (1606-1669)

Seorang pelukis terkenal asal Belanda bernama lengkap Rembrandt Harmenszoon van Rijn ini hidup di era 1606 sampai dengan 1669.

Hasil seni yang ia ciptakan merupakan hasil perpaduan sempurna dari cahaya dan juga bayangan.

Hasilnya tersebut seakan-akan menggambarkan sisi terang dan gelap dari perjalanan hidupnya sebagai seorang pelukis.

Perpaduan hangat dari warna, ketebalan lukisan, dan goresan kuas yang berani menjadi gaya Rembrandt dalam menciptakan lukisan.

Selain lukisan beraliran naturalisme, Rembrandt juga sering membuat karya-karya grafis dan gambar. Kontribusinya yang besar terhadap seni rupa terjadi pada era keemasan Belanda (sekitar abad 17).

Dalam membuat karya seni, bisa dibilang bahwa Rembrandt ada sedikit terpengaruh oleh gaya melukis dari Titian.

Ada 2 lukisan buatan Rembrandt yang terkenal yakni The Jewish Bride dan The Storm of The Sea of Galilee.

Michelangelo Bounarroti (1475-1564)

Michelangelo Bounarroti (1475-1564)

Seniman beraliran naturalis dengan nama lengkap Michelangelo di Lodovico Bounarroti Simoni ini dikenal oleh dunia sebagai seorang pematung, pelukis, punjangga, dan juga arsitek yang namanya kian melambung tinggi.

Baca juga: Kampus arsitek.

Beliau lahir di Caprese pada 6 Maret 1475 dan meninggal di Roma, 18 Februari 1564 pada usia 88 tahun.

Nama Michelangelo seringkali dibandingakan dengan nama beberapa pelukis terkenal lainnya seperti Leonardo Da Vinci dan juga Massacio.

Walaupun termasuk sebagai salah satu pelukis terkenal di dunia, Michelangelo lebih menyebut dirinya sebagai pematung.

Karya terbesar dari Michelangelo adalah ilustrasi cerita alkitab yang terdapat pada langit-langit Sistine Chapel di Vatican.

Karyanya tersebut dibuat berdasarkan salah satu bab di alkitab Kejadian. Di mana kitab Kejadian merupakan kitab yang mengisahkan bagaimana awalnya dunia dan manusia pertama kali dibuat.

Baca juga: Seni teater.

Lukisan Terkenal di Dunia

Pelukis-pelukis hebat bisa dikenal dunia karena satu alas an mutlak, yaitu lukisannya.

Pelukis dengan karakter-karakternya tersendiri seperti yang sudah dibahas sebelumnya pastilah menghasilkan karya lukis yang tidak kalah menggelegar dari namanya.

Berikut ini adalah beberapa lukisan terkenal di dunia yang karenanya bisa menaikkan gaung pelukisnya:

Lukisan “Mona Lisa”

Lukisan “Mona Lisa”

Salah satu lukisan paling fenomenal yang ada di dunia ini terkenal dengan berbagai macam misteri yang tertanam di dalamnya.

Lukisan ini dibuat pada abad ke-16 oleh Leonardo da Vinci, salah satu seniman yang namanya melambung tinggi.

Kata Mona Lisa sendiri diambil dari bahasa Itali yang artinya adalah Nyonya Lisa.

Di dalam lukisan ini menampilkan objek seorang perempuan yang sedang menatap dengan senyuman yang mengandung banyak misteri. Ekspresi senyuman yang ditebarkan oleh Mona Lisa hingga sekarang masih menjadi bahan perbincangan.

Ada yang mengatakan bahwa Mona Lisa adalah Leonardo da Vinci sendiri. Namun, beberapa pakar penelitian mengatakan bahwa Mona Lisa adalah seorang putri bangsawan Milanese.

Jika diselidiki lebih dalam, senyuman dari mulut manis Mona Lisa ternyata bukan sebuah senyuman. Mulutnya yang tipis hanya mengerutkan sedikit bibirnya, sehingga terlihat seperti senyum.

Bagaimana menurut Anda?

Lukisan “Starry Night”

Lukisan “Starry Night”

Lukisan yang berisikan keindahan malam dengan beberapa bangunan di dalamnya ini begitu menarik perhatian.

Mahakarya dari Vincent van Gogh ini terkesan klasik dengan warna yang indah pada langit-langit.

Sedangkan, menara gelap yang membentang ke langit-langit adalah sebuah pohon cemara yang dapat dikaitkan pada sebuah kematian dan pemakaman.

Van Gogh pun berkata, “Melihat bintang-bintang yang jatuh membuat saya bermimpi, tidakkah seharusnya titik terang di langit bisa diakses menjadi titik gelap?

Seperti ketika kita naik kereta bagai menuju kematian untuk mencapai bintang-bintang.”

Lukisan “The Dream”

Lukisan “The Dream”

Lukisan karya Pablo Picasso ini dibuat dengan aliran khasnya, yaitu kubisme.

Aliran ini memperlihatkan suatu objek yang digambarnya berbentuk seperti kumpulan segiempat, kubus, segitika, kerucut dan lingkaran.

Picasso adalah salah satu pelopor pertama aliran kubisme, bersama dengan seniman lain bernama Braque.

Pada lukisannya The Dream, Picasso membuat objek seorang wanita berumur 24 tahun yang sedang tertidur pulas di sofa.

Karya seni yang dibuat pada tahun 1932 ini sempat dibeli pada tahun 1941 oleh Victor dan Sally Ganz dengan harga $7000.

Dan ketika mereka meninggal, lukisan Picasso dijual kembali pada tahun 1997 dengan harga fantastik, yaitu $48.400.000 atau senilai 605.000.000.000 rupiah.

Lukisan “The Presistence of Memory”

Lukisan “The Presistence of Memory”

Dibuat pada tahun 1931 oleh Salvador Dali, seorang seniman asal Spanyol yang juga merupakan pelukis beraliran surealisme yang terkenal.

Di dalam lukisan ini, Dali menggambarkan beberapa arloji saku yang lebur.

Inilah kekhasan dari lukisan beraliran surealisme, objek yang ada di dalamnya diambil dari mimpi atau imajinasi lalu diaplikasikan pada sebuah gambar.

Terlihat bentuk jam dinding yang dilenturkan, dengan sebuah bangkai.

Setiap membuat lukisan, Salvador menulis,

“Saya adalah orang pertama yang sering terkejut dengan lukisan yang saya buat di atas kanvas saya. Saya menggambar bukan karena pilihan, tapi keinginan alam bawah sadar saya yaitu impian saya.”

Seorang pelukis surealisme, biasanya berimajinasi tinggi. Mereka tidak menggambarkan suatu objek dari dunia nyata, itulah keunikan lukisan Dali.

Lukisan “Girl with a Pearl Earring”

Lukisan “Girl with a Pearl Earring”

Girl with a Pearl Earring ini dibuat oleh Johannes Vermeer pada tahun 1665. Lukisan ini ditandatangani oleh Vermeer, tetapi tidak ada tanggal pembuatannya. Sehingga, sampai sekarang menjadi misteri.

Namun, adapun anggapan bahwa lukisan ini bukan bertujuan untuk dijadikan sebuah potrait. Dipercayai bahwa gadis dalam lukisan ini adalah putri sulung dari Vermeer.

Sesuai namanya, seorang gadis dengan mutiara anting dan sorban menutupi rambutnya.

Lukisan ini sering dianggap Mona Lisanya Negara Belanda, karena ekspresi yang dihasilkan oleh mata dengan mulut sedikit terbuka menjadi sebuah misteri.

Sebagian orang mengatakan bahwa anting yang digunakan oleh gadis itu bukan anting mutiara melainkan seperti timah.

Sesuatu yang sudah banyak dikenal oleh publik pasti akan menghasilkan impact lain yang berupa materi. Ini pun terjadi pada lukisan-lukisan yang diciptakan oleh pelukis terkenal di dunia.

Hasil mahakarya mereka tersebut tak jarang dhargai dengan nilai yang begitu fantastis. Bukan hanya jutaan atau milyaran, tapi juga triliunan.

Nah, berikut adalah beberapa lukisan termahal di dunia yang harus Anda ketahui:

Lukisan “The Scream”

Lukisan “The Scream”

Lukisan ini merupakan versi keempat yang diciptakan oleh Edvard Munich. Munich membuatnya dengan menggunakan minyak, tempera dan pastel.

Edvard menyelesaikan lukisan ini pada tahun 1895 dan merupakan karyanya yang dibilang sangat mahal.

Lukisan ini dijual pada Sotheby’s Impressionist dan Modern Art Auction pada tahun 2012 dan dibeli oleh Leon Black.

Bisakah Anda menebak berapa harga terjualnya lukisan ini? US$ 120 juta / Rp 1,4 triliun!

Lukisan “Portrait of Adele Bloch-Bauer”

Lukisan “Portrait of Adele Bloch-Bauer”

Gustav Klimt menyelesaikan lukisan ini pada tahun 1907 dengan kanvas berukuran 54 x 54 inci menggunakan minyak, emas, dan perak.

Akuisisi terbaru dari lukisan ini dibuat oleh Ronald Lauder pada tahun 2006 dan ditampilkan di galerinya, Neue Galerie di New York City.

Lukisan ini dibuat pada saat Klimt sedang berada di Wina dan berhasil terjual dengan harga yang begitu tinggi, yaitu US$ 135 juta / Rp 1,56 triliun.

Lukisan “Woman III”

Lukisan “Woman III”

Willem De Kooning membuat lukisan ini pada tahun 1953.

Sebenarnya lukisan ini merupakan bagian dari serangkaian yang melibatkan enam lukisan berbeda.

Lukisan ini bergaya abstrak ekspresionis dari Klooning dan memiliki ukuran 68 x 48,5 inci.

Pada tahun 2000, lukisan karya Willem ini dijual oleh David Geffen kepada seorang miliarder, Steven A. Cohen.

Dan, hebatnya, lukisan ini berhasil terjual dengan harga US$ 137,5 juta / Rp 1,6 triliun.

Lukisan “No. 5”

Lukisan “No. 5”

Jackson Pollock adalah seorang pelukis asal Amerika yang menjadi sangat populer karena kontribusinya di bidang abstrak impresionisme.

Lukisan karyanya ini ditandai dengan cokelat tebal dan cat kuning. Menurut para ahli seni, lukisan ini adalah representasi abstrak dari sebuah sarang.

Pada awalnya lukisan ini ditampilkan di Museum of Modern Art dan dimiliki oleh Samuel Irving Newhouse.

Pada akhirnya dia menjual lukisan ini kepada David Geffen dengan harga US$ 140 juta / Rp 1,62 triliun.

Lukisan “The Card Player”

Lukisan “The Card Player”

Lukisan paling mahal di dunia ini diciptakan oleh pelukis asal Perancis bernama Paul Cezanne.

Alasan yang paling utama kenapa lukisan ini dijual dengan harga yang sangat mahal karena detail halus dan intensitas warna yang bagus.

Lukisan ini merupakan lukisan terakhir dari lima lukisan Cezanne yang sedang menggambarkan seorang pemain kartu.

Pada tahun 2011, keluarga kerajaan Qatar membeli lukisan ini dalam sebuah lelang seharga US$ 254 juta / Rp 2,95 triliun.